Di Tengah Protes, Elite Politik Minta Presiden Baru Peru Segera Bentuk Kabinet

11 Desember 2022 3:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden sementara Peru Dina Boluarte setelah dilantik, di Lima, Peru. Foto: Sebastian Castaneda/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden sementara Peru Dina Boluarte setelah dilantik, di Lima, Peru. Foto: Sebastian Castaneda/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepala legislatif Peru, Jose Williams, meminta Dina Boluarte untuk segera membentuk kabinet baru di tengah protes masyarakat yang masih terjadi menyusul pemakzulan Pedro Castillo sebagai presiden. Boluarte yang sebelumnya menjadi wakil presiden Pedro, kini menjabat presiden.
ADVERTISEMENT
"Presiden republik harus membuat keputusan segera, seperti tentang kabinetnya... untuk keluar dari kesulitan tertentu dan menghasilkan keyakinan dan ketenangan," kata ketua DPR Jose Williams di radio RPP dikutip dari AFP, Minggu (11/12).
"Saya meminta orang-orang untuk tenang. Lihatlah hal-hal secara positif," sambungnya kepada demonstran.
Boluarte dengan cepat dilantik sebagai presiden wanita pertama Peru pada Rabu (7/12) hanya beberapa jam setelah Castillo, yang menghadapi serangkaian penyelidikan korupsi terhadap dirinya dan keluarganya, digulingkan dalam pemungutan suara pemakzulan oleh kongres.
Castillo telah mencoba untuk menghentikan pemungutan suara itu dengan mencoba membubarkan badan legislatif dan mengumumkan dia akan memerintah melalui dekrit. Tetapi anggota parlemen tetap memilih untuk menggulingkannya. Kini Boluarte memimpin.
Polisi bentrok dengan demonstran di dekat Prefektur Lima tempat Presiden Pedro Castillo dilaporkan menginap, setelah Kongres menyetujui pencopotan Castillo di Lima, Peru, Rabu (7/12/2022). Foto: Alessandro Cinque/Reuters
Di sisi lain, pendukung Castillo memenuhi jalanan di ibu kota Lima. Mereka berdemonstrasi menyerukan pembebasan Castillo yang ditangkap.
ADVERTISEMENT
Demonstran yang jumlahnya mencapai ribuan menutup jalan utama di ibu kota Lima dengan membakar ban hingga menaruh batu besar. Tak hanya meminta Castillo dibebaskan, massa menuntut pemilu dipercepat.
Demo besar di Lima mengganggu lalu lintas. Jalan Pan-American yang menghubungkan Chile dan Peru bahkan sampai terdampak.
Pendukung Castillo menegaskan, masih akan bertahan di jalan sampai seluruh tuntutan dipenuhi oleh pemerintahan saat ini dan Kongres Peru.
"Saya memilih Castillo, kongres tidak mewakili kami, kami mau Castillo bebas," ucap salah seorang demonstran Maribel Quispe.
Presiden Peru, Pedro Castillo. Foto: Janine Costa/AFP
"Kami mau agar Kongres yang korup ini segera ditutup dan Castillo bebas," kata demonstran lainnya Sara Medina.
Dina Boluarte mengatakan, pemilu dini bisa dilaksanakan jika situasi memungkinkan. Oleh sebab itu, dirinya meminta demonstran tenang.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah akan berbicara dengan Kongres untuk menggelar pemilihan presiden dini," kata Boluarte.